Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
BGN: Pegawai SPPG yang korupsi akan diproses hukum hingga pemecatan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 22:49:32【Sehat】235 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional (BGN) Tigor Pangaribuan. ANTARA/Citro Atmok

Yang terdengar korupsi akan dihukum, termasuk pemecatan dari SPPG
Jakarta (ANTARA) - Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan pegawai di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terbukti korupsi akan diproses hukum hingga pemecatan.
Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN Tigor Pangaribuan saat dihubungi melalui pesan singkat di Jakarta, Kamis, menyampaikan sistem anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh SPPG sudah dibuat seketat mungkin untuk mencegah tindak korupsi.
"Yang terdengar korupsi akan dihukum, termasuk pemecatan dari SPPG," katanya.
Ia menjelaskan anggaran di SPPG sudah diatur Rp15 ribu per porsi, dengan rincian Rp10 ribu untuk bahan baku dengan bukti tertulis at cost(biaya riil sesuai bukti pengeluaran sah tanpa tambahan keuntungan); Rp3.000 untuk biaya operasional mulai dari gaji relawan, listrik, air, gas, mobil pengantar makanan dan harus dengan bukti sah (at cost).
Baca juga: Kepala BGN ungkap langkah mitigasi cegah korupsi anggaran MBG
"Kemudian Rp2.000 per porsi uang sewa untuk insentif mitra atau yayasan," ujar dia.
Tigor menambahkan pencairan uang dari BGN berdasar Rencana Anggaran Biaya (RAB) per dua minggu dan harus benar sesuai dengan format.
"Kalau ngak sesuai format, akan ditolak," ucap Tigor.
Baca juga: Ombudsman RI nilai pembiayaan at cost untuk MBG tutup ruang main-main
Ia menegaskan pengeluaran masing-masing SPPG juga dijaga dengan akun virtual yang harus ditandatangani bersama oleh wakil yayasan atau mitra dan kepala SPPG.
Diketahui sebelumnya, BGN telah memecat seorang kepala SPPG atas dugaan korupsi dengan modus yang digunakan yakni kolusi bersama yayasan untuk membeli bahan baku berkualitas rendah dengan iming-iming imbalan bulanan.
Kepala SPPG tersebut dijanjikan bagian dari selisih antara nilai pembelian bahan baku riil dan pembelian yang dilaporkan ke BGN, sebesar hampir Rp20 juta per bulan.
Baca juga: Kepala BGN minta SPPG berani tolak bahan baku yang jelek
Suka(4)
Sebelumnya: Bupati Banyumas: Gebyar Pendidikan Non
Selanjutnya: Dinkes Tapin pastikan dapur MBG penuhi standar kesehatan
Artikel Terkait
- Pemkab Bangka Barat resmikan dapur SPPG Mentok
 - Api menyala di usia senja, refleksi hari ulang tahun Presiden Prabowo
 - FAO serukan aksi kolektif penyediaan pangan sehat bagi masyarakat RI
 - BGN ungkap MBG berhasil dorong lahirnya industri dalam negeri
 - Wamendukbangga bagikan MBG untuk balita dan ibu hamil di Tanjungpinang
 - Ini dampak buruk konsumsi gluten dan dairy bagi penderita alergi
 - Pimpinan Komisi X usul bentuk dapur sekolah MBG di daerah 3T
 - Wapres Gibran semangati siswa Ternate jadi generasi tangguh
 - Ahli gizi dorong masyarakat kembali ke pola makan tradisional Asia
 - CreAsia Studio dan TrueVisions NOW Perluas Waralaba 'My Chef in Crime' ke Thailand
 
Resep Populer
Rekomendasi

Empat ekor beruang muncul di perkebunan warga di Agam

Luhut minta BGN perbaiki serapan anggaran dan bangun ekosistem MBG

Dinkes DKI catat 1,9 juta kasus ISPA hingga Oktober 2025

BPKH: Pelaku usaha RI berpeluang garap 30 persen ekosistem haji

Prabowo: Dari 1,4 miliar porsi, MBG sukses 99,99 persen tanpa keracunan

Prabowo perketat SOP MBG, cegah insiden keracunan hingga "zero" kasus

Mendag sebut transaksi TEI 2025 tembus Rp286 triliun

Penulis "I Want to Die But I Want to Eat Tteokbokki" meninggal dunia